Pertanyaan umat :
Soal KOLEKTE. Suatu hr ada umat protes. " Setelah kolekte selesai , kok uangnya langsung dimasukkan ke kotak oleh petugas kolekte? . Kolekte kan persembahan utk Tuhan. Kenapa tdk dipersembahkan dulu pada Tuhan (ditempatkan di bawah meja altar atau dibawa ke depan altar untuk diberkati oleh imam), baru stlh itu dima...sukan ke dalam kotak. Yang baiknya bgm , pastor? Mohon pencerahan. Trm ksh.
PENCERAHAN DARI BP. ONGGO LUKITO :
PUMR 73. Pada awal Liturgi Ekaristi, bahan persembahan, yang nantinya menjadi Tubuh dan Darah Kristus, dibawa ke altar.
Pertama-tama disiapkan altar atau meja Tuhan, yang merupakan pusat seluruh Liturgi Ekaristi.[*] Pada altar ditata korporale, purifikatorium, Misale, dan piala, kecuali kalau piala disiapkan di meja ? samping.
Lalu bahan persembahan dibawa ke altar. Alangkah baiknya kalau umatlah yang membawa roti dan anggur, lalu diterima oleh imam atau diakon dan diletakkan di atas altar. Meskipun sekarang roti dan anggur tidak disediakan sendiri oleh umat seperti pada zaman dulu, namun ritus mengantar persembahan ini tetap mengandung arti dan nilai rohani yang sama.
Pada saat ini diterima juga uang atau bahan persembahan lain untuk orang miskin atau untuk Gereja, yang diantar oleh umat beriman atau yang dikumpulkan di dalam gereja. Semua ini tidak diletakkan di atas altar, melainkan di suatu tempat lain yang pantas.
pada alinea terakhir PUMR 73 disebutkan uang yang dikumpulkan di dalam gereja atau persembahan untuk orang miskin diantar dan diterima. setelah diterima diletakkan di tempat lain yang pantas. tempat lain tentu berarti bukan meja altar, karena meja altar untuk tempat persebahan roti dan anggur.
kalau di tempat saya ada meja kecil di kiri dan kanan altar, dan kolekte diletakkan di situ.
PENCERAHAN DARI PASTOR YOHANES SAMIRAN SCJ :
Yuppp, setuju pak Onggo L.
Prinsipnya:
a. Yang di atas altar adalah persembahan korban utama kita yakni "roti dan anggur" dan hal-hal yang mendukung hal itu.
Ini sebenarnya adalah persembahan Yesus sendiri kepada BapaNya yang kita rayakan.
b. Persembahan kita, entah wujudnya uang (kolekte) atau barang, tidak kita letakkan di atas altar, tetapi di tempat yang pantas di panti imam, misalnya disediakan tempat khusus di sekitar altar, dengan posisi juga tidak lebih tinggi dari altar.
Bahan persembahan umat ini disucikan melalui doa persembahan, tetapi tidak perlu dipersembahkan khusus.
Pertanyaan umat:
Sering kali soal urutan perarakan persembahan menjadi soal, yang seharusnya bagaimana ya? lalu apa saja yang sepantasnya dibawa dalam persembahan selain Roti dan anggur, apakah dimungkinkan membawa hal2 lain, apakah boleh juga tarian dipersembahkan selai Roti dan anggur? (bukan pengiring persembahan lho)
PENCERAHAN DARI BP. Agus Syawal Yudhistira
Tarian adalah sesuatu yang secara natural tidak merupakan bagian dalam Liturgi Romawi dan secara tegas dilarang.
Tarian yang memiliki makna religius dari budaya tertentu bisa dimasukkan tapi kemudian membentuk sebuah variasi ritus yang harus menjadi bagian dari TPE dan diaprobasi oleh Tahta Suci.
Contohnya adalah Liturgi Romawi Zaire yang merupakan...bentuk inkulturasi yang memiliki aprobasi.
Tapi dengan demikian tarian yang dimasukkan juga bukan sembarang tarian, apa saja boleh, dan ini harus memiliki akar kebudayaan dan religius yang kuat.
Kalau tarian modern seperti yang dilakukan banyak kelompok orang muda seperti yang sekarang ini marak, ini secara tegas dilarang.
http://www.ewtn.com/library/CURIA/CDWDANCE.HTM
Blog ini adalah backup dokumen fanpage facebook SEPUTAR LITURGI DAN PERAYAAN EKARISTI GEREJA KATOLIK INDONESIA. Disediakan fasilitas "tag" untuk memudahkan pencarian topik tertentu
Label
adorasi
(1)
akolit
(1)
altar
(5)
ambo
(2)
anak-anak
(1)
awam
(1)
bahasa latin
(4)
bapa kami
(1)
berlutut
(1)
buku
(6)
busana liturgi
(2)
cuci tangan
(1)
devosi
(3)
diakon
(1)
dialog
(2)
dirigen
(1)
doa damai
(1)
doa syukur agung
(1)
doa umat
(1)
fotografer
(1)
graduale romanum
(1)
gregorian
(2)
hari raya
(1)
hosti
(1)
imam
(1)
intensi misa
(1)
istilah
(1)
jalan salib
(3)
jumat agung
(1)
jumat pertama
(1)
kalender liturgi
(4)
kamis putih
(1)
karismatik
(1)
kesaksian
(1)
kisah sengsara
(1)
kolekte
(2)
komuni
(3)
komuni dua rupa
(2)
koor
(1)
kyriale
(2)
laetare
(1)
lagu pembuka
(1)
lamentasi
(1)
lectionarium
(1)
lektor
(2)
litani para kudus
(1)
liturgi ekaristi
(2)
liturgi perkawinan
(1)
liturgi sabda
(8)
makna liturgi
(1)
malam natal
(1)
malam paskah
(1)
mazmur tanggapan
(1)
mimbar
(1)
minggu palma
(1)
misa anak
(1)
misdinar
(1)
missale romanum
(2)
musik liturgi
(6)
natal
(1)
orang kudus
(1)
ordinarium
(2)
organ
(1)
organis
(1)
paduan suara
(3)
pakaian misa
(1)
pantang
(1)
panti imam
(6)
partisipasi aktif
(1)
paskah
(1)
passio
(1)
pedupaan
(1)
pekan suci
(3)
pelayan sakramen
(1)
penghormatan salib
(1)
penyembahan
(1)
perarakan persembahan
(1)
perecikan air suci
(1)
perkawinan
(1)
perkawinan campur
(1)
perlengkapan
(5)
persiapan persembahan
(2)
pesta
(1)
petugas liturgi
(6)
prapaskah
(5)
prodiakon
(3)
proprium
(2)
prostratio
(1)
puasa
(1)
putra altar
(1)
ratapan
(1)
ritus pembuka
(3)
rubrik
(1)
saat hening
(1)
sakramen
(2)
sakramen minyak suci
(1)
sakramen orang sakit
(1)
sakramentali
(1)
salam
(2)
salam damai
(1)
salib
(2)
sanctus
(1)
sekuensia
(1)
selebran
(1)
tabernakel
(1)
tanda salib
(1)
tarian
(1)
tata gerak
(7)
teknologi
(1)
teks misa
(1)
terjemahan
(6)
tiarap
(1)
TPE 2005
(5)
tridentine
(2)
trihari suci
(1)
turibulum
(1)
ujud
(1)
vesper
(1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar